Kamis, 09 Juli 2009

We have to never,
ever,
ever,
ever,
ever,
ever,
ever,
ever,
ever,
ever give up !

tentang kejujuran

rasa percaya antarinsan harus terjaga baik karena dengan apa pun, itu tidak tergantikan.

Selasa, 07 Juli 2009

ikhlas;terus belajar

apa pun yang terjadi dulu,
juga kini,
dan esok..
itu tentu yang terbaik menurutNya..
sekarang kita hanya bisa berniat..
yang terbaik untuk kita..


cerita kemarin malam

Cerita Jacko

29 Agustus 1958, Michael Jackson lahir di Gary, Indiana, anak ke-7 dari 9 bersaudara, buah hati Katherine dan Joseph Jackson.

1964, saat belum genap berusia 6 tahun, Ia bergabung dengan grup abangnya, Jackson Five. Dan saat usia 11 tahun, bersama abangnya, Jermaine Jackson, ia menjadi penyanyi utama dalam grup tersebut.

Masa kecil Michael Jackson sangat tidak membahagiakan. Dia dididik dengan lingkungan yang sangat disiplin, sampai tubuh mungilnya kerapkali menjadi sasaran empuk ikat pinggang kulit milik ayahnya. Selain itu, dia pun sering menjadi sasaran empuk dari cacian ibunya. Hal ini lah yang kemudian menjadi pemicu kelainan-kelainan yang dia rasakan menjelang dewasa hingga meninggal.

Michael Jackson hidup ditengah tekanan dan merasakan bagaimana tekanan itu sangat berpengaruh dalam hidupnya. Karena itu, ketika dewasa, seluruh uangnya didedikasikan untuk kebahagiaan yang tak pernah diraihnya semasa kecil.

Michael Jackson sangat mencintai anak-anak. Dalam hatinya, dia berharap agar tidak ada anak yang merasakan kesedihan seperti yang dia rasakan ketika kecil. Hal inilah yang memicu Jacko untuk membeli Ranch Neverland pada tahun 1987. Ranch Neverland ini dilengkapi fasilitas kebun binatang pribadi, roller coaster, dan video arcade. Hal ini disediakan Jacko untuk anak-anak dunia yang tidak sempat merasakan kebahagiaan agar bisa tertawa lepas di rumahnya. Bahkan, anak-anak yang bermain disana diperbolehkan masuk hingga ke tempat pribadinya, kamar tidurnya. Dan hal ini lah yang memicu kemerosotan citra bintang ini.

Tahun 1994 dan 2005, Michael Jackson didera pemberitaan miring seputar pelecehan anak di bawah umur. Berita ini secara langsung memberi kemerosotan pada popularitas Michael Jackson. Untuk pembelaannya di peradilan menyangkut kasus ini, Jacko menghabiskan berjuta-juta USD.

Selain untuk biaya peradilannya, uang Jacko pun sebagian besar dihabiskan untuk biaya pengobatannya. Karir di dunia Entertainment dan kesehatannya memang tak berjalan imbang. Michael Jackson menurut pengakuannya sendiri, mengidap sebuah penyakit kelainan pigmen kulit, Vitiligo, yang menyebabkan kulitnya secara berangsur tapi pasti berubah warna menjadi semakin pucat. Namun, sempat beredar juga kabar bahwa Jacko sengaja melakukan operasi pengubahan warna kulit untuk mengubah warna kulitnya yang hitam. Apa pun itu, Jacko sempat menegaskan bahwa warna kulit bukanlah penunjang utama dalam kesempatan seseorang. Apapun warna kulit yang dia miliki, dia bisa membuktikan pada dunia bahwa dia bisa berhasil dalam ruang lingkup global.

Jacko juga memiliki kebiasaan buruk dengan gaya hidup borosnya. Dia tidak akan ragu untuk menghabiskan dana yang dimilikinya hanya ntuk bersenang-senang. Namun, disinilah kepuasan batin yang dapat dirasakannya.

Karena berbagai pengeluaran yang tidak seimbang dengan semakin tenggelamnya nama Michael Jackson di dunia entertainment, dia pun semakin terbelit utang.

Hal ini yang kemudian memicunya untuk menjual Ranch Neverlandnya pada tahun 2006. Setelah menjual tempat impiannya ini, Jacko dan keluarga tinggal berpindah-pindah dengan menyewa tempat.

Pada akhir hayatnya, jacko sempat mengabarkan dunia akan niatnya untuk menetap di Bahrain, Timur Tengah. Walaupun bukan umat muslim, tapi Jacko diterima dengan baik di kota itu dan mera sa tenang tinggal disana. Sampai kemudian Michael Jackson terlibat masalah dengan Pangeran Bahrain dan akhirnya jacko dan keluarga meninggalkan kota itu.

Pangeran Bahrain dikabarkan memberi bantuan dana pada Michael Jackson untuk mengeluarkan album baru yang bertemakan perdamaian dunia, tapi album yang dimaksud pun tak kunjung rilis. Hal ini menambah rangkaian panjang masalah Michael Jackson.

Walau mendapat masalah dengan Pangeran Bahrain, tapi rasa simpatik Jacko terhadap umat muslim tak luluh begitu saja. Jacko sebenarnya telah lama menaruh perhatian lebih dan penasaran dengan agama Islam. Dibantu oleh kakaknya Jermaine Jackson yang telah menganut Islam sejak 1989, Jacko pun mulai mendalami islam dengan membaca berbagai buku dan bertanya pada alim ulama.

Setelah apa yang dia pahami dan dia yakini, 21 November 2008, diberitakan bahwa Jacko duduk di lantai dan mengenakan peci sewaktu mengucapkan kalimat syahadat di depan seorang imam di kediaman sahabatnya Steve Porcaro di Los Angeles. Namun, ada kontroversi lagi dibalik masuknya Michael Jackson dalam agama terbesar di dunia ini. Diantaranya, ada berbagai pihak yang beropini bahwa Michael Jackson adalah orang bayaran Dick Cheney, mantan Wakil Presiden Amerika Serikat yang juga merupakan orang penting dalam Mossad, badan intelejen Israel, untuk merusak Islam dari dalam dengan sengaja masuk Islam. Beberapa pihak mengatakan bahwa Michael Jackson dibayar jutaan USD untuk proyek ini.

Untuk pemberitaan ini sendiri memang tak pernah mendapat konfirmasi langsung dari Michael Jackson, toh Michael Jackson sendiri pun tidak terlalu menggubris pemberitaan ini karena menganggap gossip ini tidak penting dan memang dia masuk memeluk agama Islam karena mendapat panggilan batin. Media pun tidak pernah mengupas secara mendalam tentang pindahnya agama Michael Jackson. Pada beberapa pihak, ini diyakini karena media tidak ingin berita ini terlalu menyebar, karena tentunya akan berdampak pada psikologi penggemarnya. Jermaine, kakak Jacko yang memang adalah seorang yang sangat dekat dengannya dan menjadi pendorong utamanya menjadi muallaf pernah mengatakan padanya bahwa Islam adalah agama yang tenang dan damai. Dan itu memang dilihat dan dirasa sendiri oleh Jacko. Jacko pun mengubah namanya setelah menganut islam menjadi Mikaiil Jackson.

Cerita Jacko ini dapat memberi kita gambaran tentang seorang yang berjuang untuk hidupnya. Berjuang untuk meraih bahagia yang tak pernah dia rasakan, tapi kemudian berlebihan dan tidak terkontrol ketika diberi jalan untuk bahagia. Begitulah manusia, tak pernah puas, dan sangat berat untuk bersyukur.

Cerita ini pun dapat menyadarkan kita akan kesetaraan, berbagai macam diskriminasi SARA, Jacko dapat kita katakana adalah salah satu pejuang isu ini ataukah korban akan isu ini.

Semoga cerita ini dapat bisa mengingatkan kita, untuk tetap bersyukur dan ikhlas akan apa yang kita miliki. Dan tidak membudayakan diskriminasi sosial dalam hidup kita. Karena kita semua sama, manusia, makhluk Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Seperti sajak,

Heal the world,

Make it better Place,

For You and for me and the entire human race

There are people dying,

If you care enough for the living,

Make it better place,

For you and for me