Jumat, 26 Juni 2009

hati-hati PROPAGANDA MEDIA

Beberapa hari ini, pemberitaan marak tentang Iran. Terkhusus pascapemilu yang dilaksanakan 12 Juni lalu. Pemilu yang kemudian berujung dengan pemenangan Mahmoud Ahmadinejad, dengan perolehan 60% suara.
Pemilu tempo hari yang dilaksanakan di Iran diikuti oleh tiga pesaing. Selain Ahmadinejad, ada lagi Mir Hussein Mousavi dan Mehdi Karroubi. Dari kedua pesaing Ahmadinejad ini, yang paling vokal menyuarakan bahwa terjadi kecurangan dalam oeomilu yang dilaksanakan di Iran adalah Mir Hussein mousavi. Walau hanya memperoleh 30% lebih suara, tetapi penolakan akan hasil pemilu ini sangat vokal disuarakan. Bahkan media yang terkenal sangat dibatasi peredarannya di Iran selama pemerintahan Ahmadinejad pun berhasil ditembus.
Jadi prihatin, kenapa semua pemberitaan media sangat memojokkan pemerintahan Ahmadinejad?
pemerintahan yang saya rasa sudah jelas kita ketahui bersama dapat membawa Iran keluar dari cengkraman semu Amerika ketika rezim Pahlevi berkuasa.
Media akhir-akhir ini terus saja memberitakan unjukrasa yang terus terjadi di Teheran. Terus terjadi katanya, padahal, beberapa hari ini, kota Teheran toh sebenarnya sudah stabil. Lagi-lagi propaganda media.
Pendukung Mousavi kebanyakan dari kalangan muda yang merasa terkekang dengan berbagai kebijakan Ahmadinejad. Ketegasan yang dicitrakan Ahmadinejad dianggap sebagai sebuah kekerasan yang katanya merenggut kebebasan mereka.
Mungkin, mereka merasa kebebasannya terenggut karena tidak bisa sebebas muda-mudi yang ada dipelosok dunia ini.
Justru sebenarnya, menurutku, mereka seharusnya bangga dengan perbedaan yang mereka miliki. Perbedaan yang membuat mereka menjadi justru lebih kaya dengan yang lain, karena prinsip dan budaya lokal serta iman yang mereka jaga baik.
Miris rasanya melihat artikel di salah satu situs warta yang mengatakan bahwa kebanyakan mahasiswi Teheran jika berada di luar wilayah negaranya tidak menjaga hijabnya dengan baik.
Kembali ke masalah pemilu, Ahmadinejad konon didukung oleh pemilih-pemilih yang tinggal dipelosok-pelosok negeri, para orang tua dan orang-orang yang jauh dari perkotaan. Karena itu jika kita melihat pemberitaan yang kerap kali muncul di media, penolakan akan hasil pemilu di Iran hanya terjadi di kota-kota besar. Justru seharusnya media atau bahkan dunia tersadar, bahwa inilah pilihan sadar dan murni dari hati rakyat. Pilihan sadar dari mereka yang jauh dari propaganda media. Pilihan sadar dari mereka yang memang memilih dari hati dan tidak terkontaminasi oleh isu-isu global dan konspirasi dunia. Ahmadinejad justru sangat mencintai anak-anak Iran, karena dia yakin, anak-anak Iran itu lah yang nanti akan meneruskan perjuangan rakyat Iran ke depan. Anak-anak Iran itulah yang akan mempertahankan semangat Revolusi Islam Iran 1979 lalu.
Dan ketegasan itu, seharusnya menjadi sebuah kebanggaan sendiri bagi rakyat Iran. seharusnnya mereka berterima kasih, karena pemimpin mereka, Ahmadinejad, dapat membantu mereka untuk tetap menjunjung tinggi syariah Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar